“Wahyu Setiawan “ Si Genius Fisika
Nama lengkapnya Wahyu Setiawan. Wahyu, begitulah panggilan akrabnya. Anak ke-5 dari 6 bersaudara ini adalah putra dari Bapak Kastriman dan Ibu Ngasri yang lahir di Bojonegoro, 24 Januari 2002. Ia kini tinggal di Desa Sraturejo, Kecamatan Baureno. Sang pemilik senyuman manis ini sebelumnya pernah belajar di SDN Sraturejo 2, lalu melanjutkan ke SMPN 1 Baureno dan sekarang ia berada di SMAN 1 Sumberrejo,tepatnya di kelas Xll-IPA 5. Setelah lulus nanti, kak Wahyu memiliki keinginan untuk meneruskan pendidikannya di ITS dan bercita-cita kelak akan menjadi seorang insinyur.
Sedikit cerita tentang behind the scenes dibalik keberhasilannya, ia bercerita bahwa sebenarnya dulu tak ada niatan sama sekali dibenaknya untuk bergabung di ekstra OSN dalam rangka mencari perwakilan terbaik sekolah untuk ikut KSN-K. Tetapi waktu itu, bu Artika sebagai guru mapel fisika yang mengajar di kelasnya tertarik akan kemampuan kak Wahyu pada bidang fisika karena nilainya yang cukup tinggi dan akhirnya direkrutlah kak Wahyu untuk gabung di OSN Fisika. Tetapi ia minder dan merasa tidak punya kemampuan, pernah juga beberapa kali ia mencoba mundur dan menghilang. Tetapi berkat motivasi dan dorongan dari Bu Artika, akhirnya ia mau mencoba bergabung kembali dan berjuang. KSN 2019 ini adalah lomba pertamanya, dan mendengar pengumuman bahwa tidak juara perasaannya hancur. Saat itu Kak Wahyu berpikir tidak akan mengikuti lomba KSN lagi karena merasa gagal. Namun kak Wahyu tiba-tiba teringat dengan seorang tokoh idolanya yaitu Thomas Alva Eedison. Yang mana beliau pernah mengalami 1000 kegagalan, tetapi tetap berjuang mengorbankan segalanya untuk bisa tidak hanyut dalam kegagalan dan akhirnya beliau berhasil menemukan bola lampu pijar yang sangat bermanfaat bagi manusia di seluruh dunia, dari situ kak Wahyu bangkit dan menyadari bahwa kegagalan adalah kewajiban yang harus di terimanya untuk memperoleh sesuatu yang diinginkan.
Perjuangkan terus berlanjut, Kak Wahyu tidak putus asa dan akhirnya kembali aktif di OSN fisika dan ia mempelajari lebih dalam lagi walaupun didalam hatinya masih ada perasaan kecewa. Saat lomba KSN-K 2020 Kak Wahyu terpilih lagi mewakili sekolah untuk lomba tersebut, dan berhasil mendapatkan juara 2. Dan selanjutnya Kak Wahyu sangat semangat untuk melanjutkan perjuangannya ke KSN-P. Untuk mempersiapkan ini Kak Wahyu dibimbing bu tyas lewat daring, tidak dapat bertatap muka langsung karena pandemi. Namun itu semua tidak menjadi halangan untuk terus belajar dan mempersiapkan sebaik-baiknya. Harapan Kak Wahyu untuk Smaness adalah, semoga Smaness bisa lebih maju, lebih sukses dan menjadi yang terbaik diantara yang terbaik.
By : Diva Titania F (XI- Mipa 1), Yuyun Nicolas Tri Meileny (X-Mipa 6) / MASTER SMANESS